Dapatkan Paradigma-paradigma untuk Kesuksesan dalam Hidup, Karier dan Bisnis dari Blog ini

Dapatkan Paradigma-paradigma untuk Kesuksesan dalam Hidup, Karier dan Bisnis dari Blog ini

MISSION OF "INCREDIBLE PARADIGMS"

HELPING ANY PEOPLE / CORPORATION TO IMPROVE THEIR "PARADIGMS" TO FACE THE WORLD IN ORDER TO BE MORE SUCCESSFUL IN THEIR OWN WHOLE LIFES AND THEIR OWN COMMERCIAL BUSINESSES

FIND YOUR OWN SUCCESSFUL LADDER !

FIND YOUR OWN SUCCESSFUL LADDER !
A HIGHWAY TO BE MORE SUCCESSFUL IN YOUR OWN WHOLE LIFE !!!

DO YOU NEED SOME TRAININGS TO ENHANCE YOUR PARADIGM ?

YOU CAN ORDER TRAININGS FOR INDIVIDUAL OR COMPANY. SOME KIND OF TITLES "IN-HOUSE TRAINING" AMONG OTHER ARE AS FOLLOWS :


1. INCREDIBLE PARADIGMS
2. ACHIEVEMENT MOTIVATION
3. MOTIVATIONAL LEADERSHIP
4. PERSONAL EFFECTIVENESS
5. FUTURISTIC LEADERSHIP
6. COACHING & COUNSELING
7. CREATIVE DECISION MAKING
8. FINANCE FOR NON-FINANCE
9. SERVICE EXCELLENCE
10. CUSTOMER SERVICE
11. Etcetera...


PLEASE CONTACT

HOTLINE SERVICE :
0878-7063-5053 (Fast Response)
( Telp / SMS / Whatsapp / BBM PIN : 53AB4CC8 )

CONTACT PERSON :
Mr. M. Shobrie H.W., SE, CFA, CLA, CPHR, CPTr.
Mrs. Dra. Latifah Shobrie

WEBSITES :
www.hardhismart-consulting.blogspot.com
www.kingoftraining.blogspot.com
www.tokosdm.blogspot.com

E-MAILS :
m.shobrie@gmail.com
hardhi.smart.consulting@gmail.com

PROFILE OF "HARD-Hi SMART CONSULTING" :

HARD-Hi SMART TRAINING (Sample Video) :

GUIDANCE & TIPS : "Giving Positive Image to Others"

  1. CARA BERBICARA (THE WAY TO SPEAK)

Cara berbicara seseorang sangat berpengaruh dan berperan dalam memberi kesan terhadap penilaian orang kepada diri pribadi orang yang bersangkutan.

Untuk mengetahuinya, disini akan dijelaskan dan dikemukakan 4 macam cara / gaya bicara seseorang yang secara umum dapat kita kenali, yaitu sebagai berikut

1. Gaya Bicara Berpanjang-panjang (Not To The Point Talk)

Orang dengan gaya bicara seperti ini menandakan bahwa orang tersebut tidak efisien karena tidak dapat langsung kepada inti / pokok pembicaraan, sehingga tidak dapat memfokuskan pada permasalahan yang sebenarnya. (walaupun mungkin sangat efektif untuk mengelak atau menghindar).

Perlu diketahui :

· Efisien, berarti : berdaya guna yang berarti juga penghematan sumber daya yang ada (mangkus).

· Efektif, berarti : berhasil guna atau mencapai sasaran / tujuan (sangkil).

Gaya bicara bertele-tele ini seringkali kita jumpai pada para pejabat pemerintah / birokrat (terutama: orde baru), sangat diplomatis dan politis serta sering mengulang-ulang kata (repeated words).

2. 2. Gaya Bicara Mengandung Arti Ganda (Multiple Meaning Talk)

Gaya bicara seperti ini sering kita jumpai pada para sastrawan, seniman maupun ahli filsafat (filosof). Budayawan dan sosiolog juga acapkali menggunakan gaya bicara ini. Gaya bicara seperti ini menimbulkan beberapa (=lebih dari satu) interpretasi yang berbeda dikarenakan menggunakan kata-kata yang mengandung arti lebih dari satu makna (makna ganda), sehingga pemahaman atas keseluruhan kalimat juga menjadi bermacam-macam pengertian.

CONTOH

Pembicaraan antara dua orang yang berbeda agama dan bangsa.

Pembicaraan dalam Bahasa Inggris tersebut sebagai berikut :

A : ( Orang Amerika beragama Kristen)

B : (Orang Indonesia, Suku Sumatera Barat, beragama Islam)

A : Do you like Salad ?

B : Of course, I have it five times a day. (means:Shalat)

A : Oh…You’re great ! I can’t imagine it.

By the way, what kind of Dressing do you put on your Salad ?

B : I put Sarung on my Shalat !

A : What ??? What dressing ??? (surprise)

B : Sarung !

A : I have never heard it before !

B : Absolutely You have not ! Because you’re a Christian and I am a Moslem.

A : ??? (confuse)

What’s the relationship between a Christian and a Moslem in having Salad ?!!

Akhirnya keduanya jadi bertengkar (seolah-olah SARA) gara-gara percakapan tersebut. Si A : Salad maksudnya adalah makanan. Sedangkan si B : Shalat (penyebutan sebenarnya adalah Sholat bagi umat Islam).

2. 3. Gaya Bicara Menggunakan Kata Yang Tepat (Using Proper Word Talk)

Gaya bicara dengan memakai kata-kata yang tepat pemakaiannya biasanya kita jumpai pada para ilmuwan (scientist), cendikiawan serta orang-orang yang tingkat intelektualitasnya tinggi. Orang-orang yang menggunakan gaya bicara ini adalah pribadi-pribadi yang menginginkan efisiensi dalam berbicara serta menginginkan tercapainya efektifitas dalam pencapaian tujuan pembicaraannya. (Ingat : Walaupun efisien tapi belum tentu efektif !).

Dengan menggunakan kata-kata yang tepat (fit and proper words) ini bertujuan untuk dihindarkannya 3 (tiga) hal berikut :

· Kesalahtafsiran (mis-interpretation)

· Kesalahfahaman (mis-understanding)

· Kesalahan komunikasi (mis-communication)

Berbicara dengan menggunakan kata-kata yang tepat pemakaiannya ini biasanya terkait dengan pembahasan suatu masalah keilmuan tertentu yang mengharuskan penggunaan istilah-istilah (terminology) dalam bidang ilmu tertentu, sehingga para pendengar diharapkan memahami dengan sangat jelas arti dan maksud dari pembicaraan tersebut.

Istilah-istilah (terminology) tersebut sering digunakan dalam pembahasan disiplin ilmu-ilmu diantaranya : ekonomi, kedokteran, politik, hokum, keuangan, akuntansi, manajemen, social, dsb.

3. 4. Gaya Bicara Efektif dan Efisien (Effective and Efficient Talk)

Gaya bicara ini merupakan kombinasi dari ketiga gaya bicara yang telah disebutkan di atas, yakni dengan cara melihat dan mepertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

· Siapa yang diajak bicara (who is the communicatee)

· Apa yang dibicarakan (what is the topic matters)

· Waktu dan saat pembicaraan (time and duration of talk)

· Tempat pembicaraan (place of talk)

· Tujuan pembicaraan (goal of talk)

Kelima hal tersebut merupakan acuan (term of references) bagi si pembicara dalam melakukan pembicaraannya untuk menghasilkan komunikasi lisan (oral communication) yang berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif) bagi tujuan (goal) yang ingin dicapai oleh si penutur / pembicara.

B. EKSPRESI WAJAH (MIMIC EXPRESSION)

Ekspresi wajah adalah raut / roman muka yang terlihat dan muncul pada saat menghadapi / dihadapkan pada situasi-situasi tertentu yang mengakibatkan berubahnya raut wajah seseorang.

Misalnya :

· Pada saat seseorang merasa keheranan atau keanehan yang dijumpai / ditemui, maka biasanya ia akan mengangkat alis matanya tinggi-tinggi disertai dengan sorot mata yang berusaha mencari tahu atau mencari jawabannya.

· Ketika seseorang harus berpikir keras untuk mengingat-ingat sesuatu, maka ia akan mengernyitkan dahi dengan pandangan mata tajam tanpa ada yang dipandang (glancing toward nothing).

· Pada saat seseorang merasa senang atau gembira, maka hal ini akan ditampilkan dengan muka berseri-seri dan dengan disertai dengan merekahnya bibir yang menandakan sedang tersenyum atau tertawa kecil.

· Pada saat orang berada dalam kesulitan / kesusahan / kesedihan maka raut wajah yang tampil adalah ekspresi kesedihan yang ditandai dengan seolah-olah wajah tersebut sedang cemberut yang biasanya disertai dengan emosi yang tinggi pula.

· Bila bibir bawah seseorang kelihatan turun ke bawah, itu tandanya sedang mencibir atau mencela / menghinakan seseorang.

Demikian banyak sekali contoh-contoh ekspresi wajah seseorang dalam berbagai situasi. Untuk itu kita harus pandai-pandai menangkap sinyal / tanda tersebut agar kita tidak salah dalam bersikap dan bertindak yang dapat menimbulkan konflik antar pribadi, baik konflik secara lisan maupun konflik secara fisik yang akibatnya tidak kita inginkan.

Begitupun kita harus pandai-pandai mengekspresikan wajah kita agar orang lain tahu bahwa kita sedang dalam situasi tertentu. Tentu saja keadaan-keadaan yang ekstrim yang mungkin dapat terjadi harus mampu kita hindarkan demi menjaga kesan positif orang lain terhadap diri kita.

C. SIKAP TUBUH (POSTURE)

Sikap tubuh adalah gerak tubuh seseorang (bukan bahasa tubuh) ketika orang tersebut sedang melakukan sesuatu.

Untuk menimbulkan citra atau kesan yang positif bagi diri kita, sikap tubuh ini hendaknya yang lumrah / umum digunakan oleh sebagian besar (mayoritas) orang sehingga tidak menimbulkan kesalahtafsiran (mis-interpretation) bagi orang lain yang kebetulan melihat / memandangnya.

Sehingga dengan demikian kita mengambil sikap tubuh yang dapat diterima secara umum (generally accepted).

D. GERAKAN TANGAN (GESTURE)

Gesture adalah gerak gerik tangan ketika seseorang sedang melakukan sesuatu atau ketika ingin mengatakan sesuatu namun tidak dengan bahasa “verbal”, tetapi sebagai gantinya adalah dengan menggunakan gerakan tangan.

Di dalam kepramukaan (pandu), hal ini sering dikenal dengan nama “Semapur”.

CONTOH-CONTOH GESTURE, antara lain :

· Mengacungkan jempol (ibu jari) ke atas, dapat berarti : memuji kehebatan seseorang, ingin mengatakan berhasil / sukses.

· Mengacungkan ibu jari namun ke arah bawah, berarti :

~ Kebalikan dari gerakan ibu jari ke atas,

~ mengejek / menghina,

~ menganggap kecil / enteng seseorang,

~ menganggap kecil / enteng sesuatu hal.

· Menyilangkan telunjuk di dahi, berarti :

~ Ingin mengatakan : “gila”, “tidak waras”, dll.

~ Mengisyaratkan sesuatu yang luar biasa buruk/jelek keadaannya (ekstrim negatif).

· Jari tekunjuk dan jempol membentuk lingkaran, berarti :

~ Ingin mengatakan : “setuju!”

~ Sesuatu yang dapat disetujui atau dimengerti

~ Ingin mengatakan : “okey!”, “baiklah!”

· Jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf “V”, berarti :

~ Perdamaian

~ Tidak ingin keributan/damai

~ Kalem (calm-down) saja

E. BAHASA TUBUH (BODY LANGUAGE)

Bahasa tubuh merupakan gerakan gabungan yang terpadu antara ekspresi wajah, sikap tubuh dan gerakan tangan, yang menghasilkan suatu bahasa yang dapat ditangkap dan dimengerti oleh orang lain tanpa melakukan “bahasa verbal/lisan”.

Para ahli komunikasi mengatakan bahwa 55-60% komunikasi tatap muka (face to face communication) adalah melalui Non Verbal Language (bukan bahasa tutur/lisan). Dengan kata lain, kita lebih sering berkomunikasi lewat perasaan dan tingkah laku (feelings and attitudes) daripada melalui kata-kata dan tekanan suara (words and tone of voice).

Kita mempunyai 7-10 detik untuk membuat kesan pertama yang baik (a good first impression). Ada juga yang mengatakan : “the first 3 minutes impression is more significant than ever…”. Artinya bila kita telah melampauai kesan 3 menit yang pertama maka selanjutnya menjadi mudah dan tidak ada masalah yang berarti. Atau seperti kata iklan produk parfum : “Kesan pertama begitu meyakinkan…, selanjutnya terserah anda…”

Bahasa tubuh untuk masing-masing bangsa berbeda-beda interpretasinya sesuai dengan tradisi (tradition) dan kebiasaan (habit) dari masing-masing negara. Oleh karena itu dalam melakukan body language, kita harus menyadari jangan sampai menyinggung perasaan apalagi membuat marah orang dari berbeda tradisi dan kebiasaan tersebut.

CONTOH PERBEDAAN ini, misalnya :

· Kalau di Indonesia, bila kita mengatakan “pusing/sakit kepala” dengan cara : menggerakkan telunjuk berputar-putar di samping pelipis kita.

Namun, bagi orang Eropah (terutama Inggris), hal ini berarti mengejeknya dengan seolah-olah mengatakan “You are Crazy”.

· Begitu juga, bila kita sedang berbicara dengan orang Jerman dan Austria jangan sekali-kali kita sering-sering mengelus-elus dagu kita dengan 2 atau 3 jari ke arah bawah, hal ini berarti penghinaan bagi mereka.

Mengenai gerakan tangan dan posisi tubuh ini, ada beberapa tips yang perlu diingat, agar kita tidak terkesan negatif bagi orang yang diajak berkomunikasi atau orang lain.

Here are a few guide-lines :

· Offer a strong handshake. Avoid those limp grips that communicate you lack of energy and drive.

Caution : Don’t use a bone-crushing handshake that signals you are trying to show off your strength.

· Maintain good eye contact, but don’t overdo it. Beware of what speaking coach Bert Decker calls “eye-dart” (avoiding the eyes of another person when your ayes meet). It gives the appearance of a “Scared Rabbit”.

· Don’t send mixed signals.

Example : Don’t lean forward in a chair to communicate you are paying attention and then glance around the room as if you are bored.

· Watch nervous mannerism while someone is speaking to you. Avoid such things as tapping your fingers or doodling. These gestures indicate you are not paying attention and label you as “inconsiderate”.

Caveat : Be aware of the differences between a sincere smile and a phony one. The sincere smile flashes repeatedly at appropriate times. The phony one appears forced and fades quickly.

· Avoid folding your arm against your chest when someone is talking to you. People have come to interpret this signal as a barrier to accepting ideas.

· Avoid slouching and other bad postural habits that make you look as if you lack confidence.

· When talking with people from other countries, be sure to know how they interpret gesture.

Example : Avoiding scratching your chin downward with your first two fingers when conversing with people from Germany or Austria.This gesture is an insult, meaning “You are talking rubbish”.

(These tips released by Desmond Morris – Crown Trade Paperbacks)